Gedung Bunder, landmark ikonik di Kota Cirebon, Jawa Barat, kini tengah menghadapi kondisi memprihatinkan. Bangunan bersejarah yang dulunya menjadi pusat aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat, kini terbengkalai dan terancam runtuh.

Kondisi Memprihatinkan Gedung Bunder Kebumen di Cirebon

Kondisi kerusakan yang terlihat jelas meliputi retak-retak pada dinding, atap bocor, lantai yang berlubang, serta pagar yang roboh. Atap gedung yang terbuat dari genteng tua telah banyak yang rusak dan bocor, menyebabkan air hujan mengalir deras ke dalam ruangan. Lantai kayu yang sudah lapuk dan rapuh juga membahayakan pengunjung yang melintas.

Selain kerusakan fisik, Gedung Bunder juga dihadapkan dengan masalah keamanan dan kebersihan. Dinding yang retak dan pagar yang roboh membuat gedung ini mudah diakses oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini meningkatkan risiko pencurian dan vandalisme. Kebersihan gedung juga memprihatinkan, dengan sampah dan rumput liar tumbuh liar di halamannya.

Kondisi ini menjadi kekhawatiran bagi warga Kota Cirebon, khususnya para pecinta sejarah dan budaya. Gedung Bunder memiliki nilai historis yang tinggi, dibangun pada tahun 1920-an sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan Belanda. Bangunan ini juga menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam sejarah Kota Cirebon.

Beberapa pihak telah mengusulkan berbagai solusi untuk menyelamatkan Gedung Bunder, seperti renovasi dan revitalisasi. Namun, hingga saat ini belum ada langkah konkret yang diambil oleh pemerintah setempat.

“Kami berharap pemerintah segera memperhatikan kondisi Gedung Bunder ini. Bangunan ini adalah warisan budaya kita yang harus dilestarikan,” ujar seorang warga Kota Cirebon.

Pemerintah Kota Cirebon perlu segera mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan Gedung Bunder dari kerusakan semakin parah. Revitalisasi gedung ini bukan hanya sekedar memperbaiki bangunan, tetapi juga upaya untuk melestarikan sejarah dan budaya Kota Cirebon.